Berita Ketapang: Presiden Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Presiden. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Presiden. Tampilkan semua postingan

Agustus 16, 2021

Presiden Joko Widodo Resmikan dan pelepasan Merdeka Expor di 17 Titik Pelabuhan Seluruh Indonesia

Borneotribun.com - Presiden; Kepala Daerah Harus Bantu Modal Petani, Inovasi Altan dan Pendampingan.

 Borneotribunketapang  - Pj. Sekda Suherman,SH., M.H. didampingi Asisten II Sekda, Sekdis Tanakbun Ketapang,  mengikuti acara pelepasan merdeka ekspor pertanian tahun 2021 yang dibuka dan diresmikan oleh Presiden RI , Ir. H. Jokowidodo (Jokowi) secara daring melalui Zoom Meeting, di Ruang rapat Bupati, pada Sabtu (14/8/2021).


Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pelepasan merdeka ekspor pertanian tahun 2021 dari 17 titik pelabuhan dan bandara di seluruh Indonesia secara virtual, dan disaksikan oleh seluruh Kepala Daerah se-Indonesia.


Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga memberikan penghargaan, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku-pelaku usaha agrobisnis, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya yang selama masa pandemi telah bekerja keras, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tetapi juga telah berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian.

Beliau mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi Covid-19.

"Ekspor pertanian kita di tahun 2020 mencapai Rp. 451,8 triliun, naik 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 yang angkanya Rp. 390,16 triliun." Ujar presiden.

Selanjutnya, "Dan pada semester pertama tahun 2021 dari bulan Januari sampai dengan Juli 2021, ekspor mencapai Rp. 282,86 triliun, naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 202,05 triliun" Terang presiden.

Dipaparkan oleh presiden, telah terjadi peningkatan ekspor komoditas pertanian, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.

"Nilai Tukar Petani (NTP) kita terus membaik. Pada bulan Juni 2020, Nilai Tukar Petani berada di angka 99,60 secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. Menurut saya, ini sebuah kabar yang baik yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” Pinta presiden.

Selanjutnya presiden meminta kepada seluruh Kepala Daerah se-Indonesia agar menggali segala potensi ekspor di daerahnya masing-masing. Kepala daerah harus segera garap komoditas-komoditas pertanian yang berpotensial untuk dikembangkan serta perkuat petani dengan akses permodalan, inovasi teknologi dan pendampingan.

Beliau juga berpesan agar mengutamakan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Jika kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan dianggap berlebih, maka produk pertanian dapat kita ekspor ke negara lain. (sh/jk)

Mei 06, 2021

Kunjungi PPDI Brondong, Presiden Jokowi Berdialog dengan para Nelayan


Presiden Jokowi saat berdialog dengan Nelayan Lamongan

BorneoTribun Lamongan, Jawa Timur Presiden Joko Widodo mengunjungi Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Kamis (6/5/21). 

PPDI Brondong berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong yang menjadi tempat bongkar muat dan fasilitas penunjang perdagangan perikanan bagi nelayan dan industri perikanan setempat.

Di lokasi tersebut, selain meninjau sarana dan prasarana PPDI Brondong, Kepala Negara secara khusus ingin bertemu dan berdialog langsung dengan para nelayan setempat untuk mengetahui kondisi para nelayan serta sektor perikanan di sana. Selain itu, Presiden juga tampak meninjau kapal-kapal milik nelayan yang tengah bersandar di sekitar area pelabuhan.

"Saya ingin melihat secara langsung keadaan dan situasi nelayan selama pandemi. Tadi disampaikan oleh Pak Agus (nelayan setempat) bahwa kondisi nelayan di sini tidak ada masalah dan bisa melaut seperti biasa, hasilnya juga normal," ujar Presiden dalam keterangannya selepas berdialog dengan para nelayan.

Melalui dialog tersebut, Kepala Negara juga mengetahui kebutuhan para nelayan yang dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat untuk mendukung aktivitas mereka. Beberapa kebutuhan yang disampaikan antara lain pengerukan di sejumlah lokasi sekitar perairan di pelabuhan yang mengalami pendangkalan sehingga menghambat aktivitas nelayan setempat untuk berlayar. Selain itu, perbaikan sejumlah fasilitas di pelabuhan juga menjadi hal yang dibutuhkan para nelayan.

"Tadi ada keluhan mengenai pendangkalan di pelabuhan di dua lokasi yang dimintakan untuk dikeruk. Saya sampaikan nanti dua tiga bulan akan segera dilakukan pengerukan termasuk juga lampu haluan untuk ditinggikan dan diperbaiki," kata Presiden.

"Sudah saya sanggupi dan kita harapkan beberapa perbaikan tadi nanti bisa meningkatkan perbaikan kesejahteraan nelayan karena akan mempermudah aktivitas berlabuh dan bongkar (hasil tangkap)," imbuhnya.

Kabupaten Lamongan sendiri memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Pada tahun 2020 lalu misalnya, sektor perikanan budidaya setempat mampu menghasilkan sebesar 59.728,16 ton. Sementara dari sektor perikanan tangkap, pada tahun 2020 lalu kabupaten tersebut mencatatkan produksi sebesar 76.692,96 ton.

Turut hadir dalam acara kunjungan dan dialog tersebut antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. ( Eric )

Hukum

Peristiwa

Kesehatan