Berita Ketapang: Peristiwa Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Agustus 09, 2022

Menyangka Pasangannya Punya Selingkuhan di Jawa, Warga Kompleks Perumahan di Ketapang Gantung Diri

Menyangka Pasanganya Punya Selingkuhan di Jawa, Warga Kompleks Perumahan di Ketapang Gantung Diri
Polisi saat mengevakuasi jasad korban gantung diri di Ketapang. (BorneoTribun/Muzahidin)
Borneo Tribun, Ketapang - Seorang wanita diketahui bernama Tri Setiyani (40) ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya di kompleks perumahan Palm Vista Residence desa Kalinilam kecamatan Delta Pawan Ketapang, Selasa (09/08/22) sekitar pukul 05.30 wiba. 

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim polres Ketapang AKP Muhammad Yasin mengkonfirmasi hal tersebut. 

Korban merupakan seorang ibu rumah tangga dan pertama kali ditemukan tewas tergantung oleh suaminya bernama Sugiyanto (42). 

"Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya hendak sholat subuh sekitar pukul 05.30 wiba. Korban ditemukan sudah tergantung di atap ruangan bagian dapur rumahnya, disampingnya ada vitamin B Kompleks, gelas kaca dan sandal jepit" katanya, Selasa (/09/08/22). 

Kasat Reskrim menjelaskan, sebelum gantung diri, bahwa menurut keterangan suami korban, hubungan korban dan suaminya sedang tidak harmonis sejak lebaran Idul Adha lalu lantaran menduga suaminya memiliki wanita idaman lain (WIL) di pulau Jawa. 

"Korban menuduh suaminya memiliki hubungan khusus dengan seorang wanita di daerah Jawa," kata Kasat. 

Aparat kepolisian dari Polres Ketapang sudah melakukan visum, memeriksa saksi terutama suami korban dan mengamankan barang bukti untuk dilakukan penyelidikan. 

Reporter: Muzahidin

Mei 18, 2021

Bawa Motor Negbut, 1 Orang Tewas dalam Insiden Kecelakaan di Pantai Pasir Putih Ketapang

Bawa Motor Negbut, 1 Orang Tewas dalam Insiden Kecelakaan di Pantai Pasir Putih Ketapang
Tabrakan antara dua sepeda motor terjadi di lokasi Pantai Pasir Putih yang terletak di Dusun Sungai Gantang, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Senin (17/5/2021) siang.

BorneoTribun Ketapang -  Bawa Motor Negbut, 1 Orang Tewas dalam Insiden Kecelakaan antara dua sepeda motor terjadi di lokasi Pantai Pasir Putih yang terletak di Dusun Sungai Gantang, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalbar, Senin (17/5) siang.

Dalam peristiwa itu, seorang pengendara yang merupakan pengunjung pantai tewas di lokasi kejadian.

Kapolres Ketapang, AKBP Wuryantono melalui Kapolsek Kendawangan, IPTU Indrawan Wira Saputra membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.10 Wib antara sepeda motor Vixion yang dikendarai oleh M. Sukandi (17) berboncengan dengan Dimas Aditya (15) dengan sepeda motor WR yang dikendarai oleh Rino Pristiyo (18).

“TKP-nya di dalam lokasi pesisir pantai pasir putih bukan jalan umum,” ujar IPTU Indrawan Wira Saputra dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).

Menurut IPTU Indrawan Wira Saputra, tabrakan antara dua sepeda motor itu bermula saat sepeda motor yang dikendarai oleh Rino melaju di pesisir pantai dengan kecepatan tinggi, tak lama kemudian dari arah berlawanan datang sepeda motor yang dikendarai oleh M. Sukandi berboncengan dengan Dimas Aditya.

Dikarenakan sama-sama dengan kecepatan tinggi, tabrakan antara kendaraan Rino dan Sukandi pun tak terhindarkan.

Akibat peristiwa itu, kata IPTU Indrawan Wira Saputra, Sukandi meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, Dimas Aditya yang diboncengnya dan Rino mengalami luka-luka.

“Untuk korban meninggal dunia masih di Puskesmas Kendawangan menunggu orang tua atau keluarga untuk mengambil jenazahnya. Untuk korban yang luka berat akan dirujuk ke RSUD dr Agoesdjam Ketapang,” ucap dia.

Saat ini, sepeda motor milik korban telah diamankan di Mapolsek Kendawangan. Pihaknya juga mengimbau kepada pengunjung Pantai Pasir Putih Kendawangan untuk tidak melakukan kebut-kebutan sepeda motor sehingga membahayakan pengunjung lain. (KO/AD/YK)

7 Tewas dalam Kecelakaan Perahu Wisata di Boyolali

7 Tewas dalam Kecelakaan Perahu Wisata di Boyolali
Para petugas Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) membawa jenazah dari perahu yang terbalik di sebuah kawasan wisata di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 16 Mei 2021. (Foto: Basarnas via AFP)

BorneoTribun Jakarta -- Polisi mengatakan pada Minggu (16/5) bahwa tujuh orang tenggelam setelah sebuah perahu yang kelebihan muatan terbalik karena para penumpangnya hendak melakukan swafoto di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Jawa Tengah.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi, mengatakan kecelakaan itu terjadi ketika ke-20 penumpangnya tiba-tiba pindah ke satu sisi kapal untuk melakukan foto bersama pada Sabtu (15/5).

"Penyebab kecelakaan kelebihan muatan," kata Lutfi kepada wartawan, seperti dikutip dari kantor berita AFP.

"Dua puluh orang maju ke depan perahu untuk foto selfie. Akhirnya, perahu tak seimbang, menjungkal dan terbalik."

Polisi menambahkan bahwa 11 orang diselamatkan, tapi tujuh orang ditemukan tewas. Tim penyelamat mencari dua orang yang masih hilang.

Pihak berwenang mengatakan akan menyelidiki apakah pengelola wisata melakukan kelalaian.

Lutfi mengatakan perahu itu dikemudikan oleh seorang remaja 13 tahun. [vm/lt]

Oleh: VOA

Mei 15, 2021

Miris, Pupuk Bersubsidi di Duga Palsu Beredar Luas di Kabupaten Bengkayang

Miris, Pupuk Bersubsidi di Duga Palsu Beredar Luas di Kabupaten Bengkayang.

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Pupuk Bersubsidi yang di duga palsu beredar luas di Kabupaten Bengkayang. Pupuk ini jenis NPK yang dikemas dalam karung pupuk Bersubsidi yang saat ini sudah beredar luas ke Petani-petani. Pupuk ini dijual Kepada Petani seharga 150.000 Per sak isi beratnya 50 kg.

"Awalnya Petani belum curiga dengan adanya pupuk Bersubsidi ini, tetapi setelah di cek oleh petani ternyata Pupuk NPK ini terbuat dari pasir dan krikil batu," terang Pak Bundel warga Dusun Ketanji, Desa karya bakti, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, kepada awak media ini, Kamis (13/5).

Lanjut Pak Bundel mengungkapkan  kekesalannya karna dalam hal ini Petani merasa di bohongi termasuk pihak PPLnya.

"Karna yang lebih tau dalam hal ini kan PPLnya barang bagus atau tidak bagus, masyarakat kan hanya tinggal ngambil aja, ini pupuk Urea, pupuk Ponska, tau-tau didalamnya Pasir dan batu krikil', Ucapnya Pak Bundel. 

Dia berharap kepada pihak penyalur pupuk Bersubsidi khususnya pihak PPL yang ada di Desa Karya Bakti ini untuk segera di ganti jangan diperpanjang lagi gantilah dengan Pupuk phonska yang asli warnanya.

"Phonska yang asli kalau yang ini bukan, ini banyak pasir dan batu-batu krikil, ini lah Petani dengan kondisi Pupuk kayak gini dan tanaman tidak maksimal hasilnya bagaimana Petani bisa jaya, percuma jadi petani kalau kayak gini, siapa yang membayarnya," katanya.

Dia menambahkan, kalau Pemerintah mau membantu masyarakat tatapi kayak gini gimana, Petani kan tidak tau menau bibit bagus atau ngak bagus, begitu juga dengan pupuk kami tidak tau menau bagus atau ngak bagus ketika disalurkan ternyata pemakaian kayak gini.

"Jagung jadi kurang bagus dan hasilnya tidak memuaskan, saya berharap kepada pemerintah pupuk ini segera dikembalikan kalau tidak di kembalikan bagaimana bisa ada solusinya nanti", Tutur Pak Bundel.

Senada juga dengan apa yang disampaikan warga lainnya, pak agus warga Dusun Keranji, Desa Karya Bakti, Kecamatan Sungai betung berharap kepada pemerintah atau PPL yang punya kebijakan untuk segera mengecek pupuk Bersubsidi ini dilapangan.

"Apakah pupuk ini asli atau tidak asli karna logonya menggunakan pupuk bersubsidi", Tutup Agus

Penulis : RA/Tim

Mei 14, 2021

Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng

Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng
Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng.

BorneoTribun Kebumen, Jateng - Polda Jateng Laksanakan pers rilis terkait ledakan petasan yang terjadi di Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen yang menewaskan 4 orang dan 4 lainnya luka-luka. Jumat (14/05/2021).

Kapolda Jateng menjelaskan dari hasil penyidikan inafis labfor dipastikan bahwa ledakan yang menewaskan 4 orang warga tersebut berasal dari bahan-bahan mercon/petasan.

Sampai saat ini Polda Jateng telah memeriksa 16 orang. Kasus ini masih terus didalami petugas untuk mencari darimana sumber bahan peledak tersebut didapatkan oleh para pelaku.

"Dari TKP kita kembangkan sudah kita periksa hampir 16 orang termasuk kita telusuri dari mana bahan mercon itu berasal,"jelas Kapolda.

Polres Kebumem sebelumnya telah melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) dan mengamankan hampir 4 kwintal bahan mercon. Seluruh jajaran Polda Jateng telah memusnahkan 72.000 pieces bahan mercon.
Hal ini menandakan masyarakat belum memiliki kesadaran bahwa bahaya petasan bisa mengancam jiwa.

"Ini akan kita kembangkan terus untuk jadi pembelajaran bahwa barang siapa yang menyimpan dan memguasai terkait bahan mercon/khandaq akan dikenai sanksi pidana UU Darurat No.12 Tahun 1951," tegas Kapolda.

Dari hasil pemeriksaan terhadap seorang pelaku yang saat ini juga masih di rawat di rumah sakit didapat hasil bahwa para pelaku mendapatkan bahan mercon tersebut dari Pati dan dipesan secara online.

"Penyidik kita sudah berangkat kesana untuk minta keterangan, nanti akan kita akan gambarkan secara utuh perkembangan selanjutnya," terangnya.

Di TKP, polisi menemukan hampir 400 selongsong, namun karena ke-4 pelaku tewas  menyulitkan polisi untuk mendapatkan keterangan.

"Karena pelaku atau korbanya meninggal semua jadi kita tidak tahu itu mau dijual atau mau kemana," katanya.

Atas kejadian ini Kapolda Jateng menghimbau pada seluruh warga Jawa Tengah untuk tidak main-main dengan petasan sebab bisa menimbulkan kerugian yang tak sedikit bahkan bisa mengancam jiwa.

(Yk/Sb)

Mei 12, 2021

Tuangkan BBM dekat Tabung Gas, Toko Maesarah Dilalap Si Jago Merah

Tuangkan BBM dekat Tabung Gas, Toko Maesarah Dilalap Si Jago Merah.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB  -  Sebuah toko di dusun Majan, desa Batunyala kecamatan Praya Tengah milik Maesarah (35) terbakar. Kejadian berawal ketika anak pemilik toko, Restu (13) menuang bensin dekat tabung gas.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho SIK, melalui Kapolsek Praya Tengah, IPDA Geger M.P.S., menuturkan peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 Wita ketika anak korban sedang menuang BBM jenis premium ke wadah botol untuk dijual ecer.

"Tiba-tiba timbul percikan api dari sela barang dagangan korban jenis Gas dan menyambar BBM yang sedang dituang sehingga korban lari berteriak meminta bantuan warga sekitar," jelas Agus, Selasa (11/5).

Oleh warga sekitar, lanjutnya, api berusaha dipadamkan dengan alat seadanya. Sekitar 30 menit, 2 unit pemadam kebakaran Lombok Tengah tiba di TKP dan langsung melakukan pemadaman.

"Sekitar 30 menit api dapat dipadamkan. Akibat kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa namun barang-barang jualan korban semuanya ikut terbakar. Diperkirakan korban mengalami kerugian materi sekitar Rp 50.000.000," terangnya

Kejadian tersebut diindikasikan merupakan kelalaian dari anak korban yang menuang BBM didekat barang-barang yang mudah terbakar seperti Gas dan BBM serta counter handphone. 

Reporter: Adbravo

Mei 10, 2021

Dugaan Pemerasan Dilakukan Oleh Bawahan, GAM Desak Bupati Bulukumba Copot Kasatpol PP

Dugaan Pemerasan Dilakukan Oleh Bawahan, GAM Desak Bupati Bulukumba Copot Kasatpol PP
Mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Makassar.

BorneoTribun Bantaeng, Sulsel - Pasca dugaan pemerasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bulukumba terhadap dua orang perempuan warga asal Kabupaten Bantaeng pada sabtu, 8 mei 2021. 

Pemerasan terhadap perempuan NS (22) dan RS (23) warga Kabupaten Bantaeng tersebut dengan jumlah uang 500 Ribu rupiah disalah satu ruangan Satpol PP Bulukumba oleh tiga orang oknum satpol PP Bulukumba sekitar pukul 21. 37 Wita. Hal tersebut disampaikan oleh korban dihadapan Kader Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) pada minggu, 9 Mei 2021. 

Kejadian ini langsung ditanggapi kritis oleh sejumlah aktivis Mahasiswa dari Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM), Zulkifli salah satu kader GAM mengatakan bahwa ini tindakan yang mencoreng institusi Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Bulukumba karena telah melakukan dugaan pemerasan dengan melanggar pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pungutan liar (Pungli).

"Apalagi dugaan pemerasan yang dilakukan oknum Satpol PP Kabupaten Bulukumba itu mengatas namakan wartawan (Media) untuk pembeli kopi dan rokok diwarkop dan itu tindakan mencoreng lembaga Jurnalis, kami mendesak Bupati Bulukumba untuk segera mencopot Kasat Pol PP Bulukumba karena tidak mampu menertibkan bawahannya dilapangan". Lanjut Zulkifli (09/05/2021)

Zulkifli yang merupakan Mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Makassar yang berasal dari Kabupaten Bulukumba ini juga berharap agar Satpol PP menegakkan Peraturan Daerah dan tidak melanggar norma-norma hukum. 

"Seharusnya Satpol PP sebagai institusi penegak Peraturan daerah (PERDA) tidak melanggar norma Hukum, apalagi dugaan pemerasan ini tindakan memalukan". Harapnya

"Didepan kader GAM saat ditemui dikediannya di Kabupaten Bantaeng kedua perempuan tersebut menceritakan kronologi penangkapannya bahwa dia ditangkap di jalan Cendana Kabupaten Bulukumba dengan sangkaan yang tidak jelas dasar hukumnya." Tutupnya.

Reporter: Irwan Lawing

Mei 09, 2021

Video Viral Cahaya Diduga Meteor Jatuh di Langit Washington, Amerika

ILUSTRASI Meteor. (Gambar iStock)

BorneoTribun Amerika -- Video Viral mengenai penampakan Cahaya Diduga sebagai Meteor Jatuh di Langit Washington, Amerika.

Dilansir BorneoTribun dari Kompas.com terhadap beberapa video cahaya diduga meteor yang viral tersebut, merupakan kejadian di Amerika Serikat. 

Melansir dari KGW8, sebuah media lokal Oregon, video mengenai pijaran cahaya tersebut banyak disaksikan oleh masyarakat wilayah Pasifik Northwest pada Kamis (25/3/2021) malam. 

Masyarakat banyak berspekulasi bahwa cahaya tersebut adalah meteor.

Namun, Astronom Jonathan McDowell di Center for Astrophysics mengatakan, cahaya yang melesat tersebut merupakan Roket Falcon 9 yang diluncurkan oleh SpaceX pada 4 Maret 2021. 

McDowel menyebut roket SpaceX tersebut gagal membuat deorbit terbakar, yang kemudian roket masuk kembali ke atmosfer bumi setelah 22 hari di orbit. 

McDowel menyebut, roket tersebut kemungkinan puing akan jatuh dengan ukuran tidak besar dan akan terjatuh di sekitar pegunungan Rocky dekat perbatasan Kanada. 

Sementara itu, Layanan Cuaca Nasional di Portland dalam unggahan Twitternya mengatakan pihaknya telah banyak menerima laporan mengenai cahaya tersebut dan menilai pendapat McDowell benar.

Serpihan roket Adapun Dr. James Davenport, Asisten Profesor Peneliti Astronomi di Universitas Washington mengatakan roket menjadi puing-puing di sekitar 30 mil saat akan menembus atmosfer, dan menurutnya tidak akan ada potongan substansial yang akan mencapai tanah. 

Peristiwa tersebut dilaporkan dilihat oleh orang-orang di seluruh wilayah termasuk Pesisir Oregon, Salem, area metro Portland, Washington Barat Daya dan Seattle. 

Sejumlah orang juga melaporkan mereka mendengar ledakan di langit saat cahaya tersebut lewat. 

Sementara itu mengutip dari New York Times, peluncuran SpaceX dilakukan secara teratur di wilayah California , Texas dan Florida. 

Sehingga bagi sebagian orang Amerika, saat ini melihat roket tak dikenal, atau puing-puingnya, melesat di atas kepala adalah hal normal. 

Namun bagi orang-orang di Pacific Northwest, ini masih cukup aneh dan membingungkan. 

Di daerah Seattle dan Portland, tontonan pada Kamis malam tersebut ditanggapi dengan gembira dengan dijadikan lelucon meskipun sebagian kebingungan. Namun respon tersebut tak banyak yang menanggapinya dengan ketakutan. 

Seorang masyarakat dengan akun Twitter, Vince LaVecchia mencuit sembari mencolek CEO SpaceX, Elon Musk. 

“Ummm… baru saja menangkap ini terbang di atas rumah saya di SW Portland, tepat setelah pukul 9 malam waktu setempat. @Elonmusk Roketmu ?” tulisnya.

Meski demikian SpaceX maupun dari Nasa belum memberikan tanggapannya terkait penampakan cahaya tersebut.


Editor: Yakop

Mei 04, 2021

Tak Puas Pukuli Korban, Pelaku Kembali Hujami Korban dengan Tombak

Tak Puas Pukuli Korban, Pelaku Kembali Hujami Korban dengan Tombak
Tak Puas Pukuli Korban, Pelaku Kembali Hujami Korban dengan Tombak.

BorneoTribun Bima, NTB - Insiden berdarah menimpa warga Dusun Kananga Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima NTB. David Sami’un, Senin (3/5/21) sekitar Pukul 12.20 wita kemarin.

Korban berusia 47 tahun yang bekerja sebagai wiraswastawan ini babak belur dibogem salah satu terduga pelaku. sementara pelaku lainnya menghujam korban dengan sebilah tombak.

Usai melakukan aksi penganiayaan itu, kedua pelaku langsung melarikan diri.

Menurut Kapolres Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, S.I.K, lewat Paur Humas, Iptu Adib Widayaka, mengungkapkan, kedua pelaku tersebut masing-masing berinisial AS alias Fandi (L/23), warga Dusun Bante Desa Tente, dan IM alias Andi (L/25), warga dusun yang sama.

Dituturkan Adib, awalnya korban tengah duduk duduk bersama seorang perempuan, Ratna M.Rasid didepan rumahnya. Namun tiba-tiba datang kedua terduga pelaku menghampiri korban.

Adalah pelaku Andi yang mengawali aksi dengan langsung memukuli korban berkali-kali sampai korban terjatuh ditanah. Fandi, menusuk korban dengan menggunakan sebilah tombak di tubuh korban.

Ratna yang duduk bersama korban, langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban dan warga Dusun Kananga Desa Tente lainnya.

Korbanpun langsung dilarikan warga ke Puskesmas Woha untuk mendapatkan perawatan medis. 

“Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka tusuk di dada bagian kiri sebanyak dua lubang, luka tusuk di punggung sebanyak dua kali, luka gores di siku bagian kiri dan luka memar pada wajah,” papar Adib merinci keadaan korban. 

Akibat luka serius yang dialami korban, ia terpaksa dirujuk dan dilarikan ke RSUD Bima menggunakan mobil Ambulance milik Puskesmas Woha. 

“Nah, Pukul 12.30 wita keluarga korban mendengar Informasi terkait kejadian tersebut kemudian melakukan pencarian terhadap para terduga pelaku. Namun tidak menemukannya, sehingga keluarga korban melampiaskan dengan cara melakukan pengerusakan terhadap rumah terduga pelaku namun berhasil dicegah dan dihalau oleh anggota Polsek Woha.” Terang Adib lebih jauh.

Suasana semakin diperpaparah akibat beredarnya kabar dari sumber yang tidak jelas yang menyatakan korban telah meninggal dunia.

Akibatnya, keluarga korban kembali melakukan pengerusakan dan berupaya untuk melakukan pembakaran terhadap rumah para terduga pelaku. Namun lagi-lagi dapat dihalau oleh anggota Polsek Woha yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Woha.

Perburuan terhadap kedua pelaku akhirnya membuahkan hasil. Pukul 13.20 wita para pelaku berhasil diamankan oleh Personil Polsek Woha, kemudian langsung digiring menuju Polres Bima. 

Pihak Polres Bima polda NTB menindaklanjuti kasus penganiayaan ini dengan menerjunkan Tim Inafis Sat Reskrim Polres Bima guna melakukan olah TKP.

Kapolres Bima, mengutip Adib, meminta keluarga korban dan warga,  agar mempercayakan sepenuhnya penyelesaian kasus tersebut terhadap pihak kepolisian. Apalagi kedua terduga pelaku telah diamankan.

“Dihimbau kepada keluarga korban dan warga lainnya agar tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu-isu Hoax yang kemungkinan akan disebarkan oleh pihak tertentu,” pungkas Adib.

Reporter: Adbravo

Hukum

Peristiwa

Kesehatan