Berita Ketapang: Israel Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Israel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Israel. Tampilkan semua postingan

Mei 16, 2021

Israel Bom Rumah Pemimpin Hamas di Gaza

Israel Bom Rumah Pemimpin Hamas di Gaza
Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. (Foto: AFP/Mohammed Abed)

BorneoTibun Internasional -- Israel mengebom rumah pemimpin Hamas di Gaza Minggu pagi (16/5), sementara kelompok militan itu meluncurkan sejumlah roket ke Tel Aviv. Pertikaian antara pasukan Israel dan militan Palestina itu memasuki hari ketujuh tanpa tanda-tanda akan mereda.

Sedikitnya empat warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di daerah kantong pantai, kata para pejabat kesehatan. Banyak orang terluka, sementara suara bombardir terdengar semalaman.

Warga Israel berbondong-bondong memasuki tempat perlindungan sementara sirene yang memperingatkan datangnya roket pecah di Tel Aviv dan sebelah selatan kota Beersheba. Sekitar 10 orang terluka ketika lari menuju tempat perlindungan, kata paramedis.

Sedikitnya 149 orang tewas di Gaza sejak kekerasan dimulai pada Senin (10/5), termasuk anak-anak, kata para pejabat kesehatan. Israel telah melaporkan 10 tewas, termasuk dua anak.

Para utusan dari AS, PBB dan Mesir berusaha memulihkan ketertiban, tapi belum memperlihatkan tanda-tanda kemajuan. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada Minggu (16/5) untuk membahas kekerasan terburuk antara Israel dan Palestina dalam beberapa tahun.

Baik Israel dan Hamas berkeras mereka akan melanjutkan serangan lintas batas, sehari setelah Israel menghancurkan gedung 12 lantai di Kota Gaza yang ditempati media AS Associated Press dan media Qatar Al Jazeera. [vm/ft]

Oleh: VOA

Mei 13, 2021

40 orang di Jalur Gaza dan Yerusalem tewas dalam pertempuran Hamas dan Israel

Peluncuran roket menuju Israel dari Kota Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. (Foto: AFP/Mahmud Hams)

BorneoTribun Internasional -- Sedikitnya 40 orang di Jalur Gaza dan Yerusalem telah tewas dalam pertempuran antara Hamas dan pasukan keamanan Israel yang meningkat hari Rabu (12/5).

Israel meluncurkan serangan udara baru terhadap Gaza pada Rabu (12/5) pagi, menarget instalasi polisi dan keamanan. Sebuah bangunan tempat tinggal dan kantor berlantai banyak rusak berat akibat serangan itu. Tidak seorang pun berada di dalam bangunan itu pada waktu serangan udara.

Serangan sebelumnya pada hari Selasa (11/5), meratakan bangunan hunian beberapa tingkat yang juga dihuni beberapa kantor Hamas. Warga di gedung itu dan daerah sekitarnya diperingatkan untuk mengungsi sebelum bangunan itu dihancurkan.

Serangan udara itu, yang menurut pasukan militer Israel menarget lokasi-lokasi peluncuran roket, kantor-kantor intelijen dan rumah para pemimpin Hamas, telah menewaskan 35 orang di Gaza, termasuk 10 anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari 200 lainnya cedera akibat serangan udara itu.

Sementara itu, lima orang Israel tewas dalam serangan roket Hamas hari Selasa dan Rabu pagi, termasuk dua orang di kota Ashkelon. Hamas telah menembakkan ratusan roket ke arah kota Tel Aviv, Israel, dan sekitarnya sejak Senin, termasuk peluncuran 130 misil pada Selasa malam sebagai tanggapan atas penghancuran bangunan tinggi di Gaza.

Serangan maut dengan saling menembakkan roket dan serangan udara, pertempuran terbesar antara kelompok militan Palestina itu dan pasukan Israel sejak perang 2014 di Gaza, dipicu oleh kerusuhan yang kian besar terkait kontrol atas Yerusalem dan upaya-upaya pemukim Yahudi untuk mengambil alih komunitas yang dikuasai warga Arab.

Ketegangan meluas ke Tepi Barat, di mana ratusan warga di komunitas Arab di berbagai penjuru Israel melancarkan protes semalam menentang aksi pasukan keamanan Israel baru-baru ini terhadap warga Palestina.

Lebih dari 700 orang Palestina cedera dalam pertempuran di kota Yerusalem yang diperebutkan dan di berbagai penjuru Tepi Barat.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, Selasa (12/5), mengatakan AS mengecam serangan roket oleh Hamas dan kelompok-kelompok teroris lainnya, dan mengatakan dukungan Presiden Joe Biden bagi keamanan Israel, atas hak sahnya untuk membela diri dan rakyatnya, merupakan hal mendasar dan tidak akan goyah.”

Ia menambahkan pemerintahan AS yang sekarang mendukung solusi dua negara bagi konflik puluhan tahun ini. [uh/ab]

Oleh: VOA

Mei 11, 2021

Israel Berjanji Pulihkan Ketenangan di Yerusalem

Israel Berjanji Pulihkan Ketenangan di Yerusalem
Seorang demonstran Palestina meloncat melewati barikade yang terbakar dalam demo anti-Israel di dekat pemukiman Yahudi, Beit El, dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, Minggu, 9 Mei 2021.

BorneoTribun Jakarta -- Israel pada Minggu (9/5) berjanji untuk memulihkan ketertiban di Yerusalem, setelah ratusan demonstran Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel pada akhir pekan, sementara sebuah sidang penting mengenai sengketa properti yang sengit, ditangguhkan.

Area di sekitar masjid Al-Aqsa telah diwarnai kekerasan yang terburuk sejak 2017. Kekerasan itu dipicu upaya para pemukim Yahudi yang selama puluhan tahun berusaha merebut rumah-rumah Palestina di Yerusalem timur yang diduduki Israel.

Kantor berita AFP melaporkan polisi Israel kembali berhadapan dengan para pemuda Palestina di beberapa lokasi di Yerusalem timur pada Minggu (9/5) malam.

Polisi menembakkan granat kejut dan meriam air berbau tidak sedap terhadap warga Palestina di luar Gerbang Damaskus Kota Tua. Polisi juga bentrok dengan para pemuda di permukiman Sheikh Jarrah.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan tujuh korban luka dari Gerbang Damaskus dan Sheikh Jarrah. Empat di antaranya dilarikan ke rumah sakit.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (9/5) membela respons Israel atas protes-protes dan kerusuhan di Yerusalem timur itu.

"Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban -- dengan penuh semangat dan bertanggungjawab," kata Netanyahu menjelang pertemuan kabinet mingguan, sambil berjanji akan "menjaga kebebasan beribadah bagi semua agama." [vm/lt]

Oleh: VOA

Presiden Jokowi Kecam Aksi Pengusiran dan Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina

Presiden Jokowi Kecam Aksi Pengusiran dan Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina
Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Dokumentasi BPMI Sekretariat Presiden)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah serta kekerasan terhadap warga Palestina yang terjadi di Masjid Al-Aqsa tidak bisa dibiarkan.

“Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, serta kekerasan terhadap warga Palestina yang terjadi di Masjid Al-Aqsa tidak bisa dibiarkan,” ujar Presiden dalam cuitan berbahasa Inggris yang diunggah di akun twitternya @Jokowi, Senin (10/0/2021).

Kepala Negara menegaskan, Indonesia mengecam keras tindakan tersebut. Indonesia juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil langkah terhadap kekerasan berulang yang dilakukan oleh Israel.

“Indonesia mengecam keras tindakan tersebut dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah terhadap kekerasan berulang yang dilakukan oleh Israel,” tegasnya.

Ditambahkan Presiden, Indonesia akan terus mendukung rakyat Palestina. 

(NASTER/UN)

Mei 09, 2021

Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Masjid Al-Aqsa

Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Masjid Al-Aqsa
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel di komplek masjid al-Aqsa hari Jumat (7/5) sore, di tengah ancaman penggusuran terhadap rumah keluarga-keluarga Palestina di Yerusalem timur.

BorneoTribun Internasional -- Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel hari Jumat (7/5) sore di komplek masjid al-Aqsa, sebuah tempat suci utama untuk warga Muslim dan Yahudi. Ini merupakan eskalasi dari kekerasan yang sudah berlangsung berminggu-minggu di Yerusalem dan insiden ini menggema ke seluruh kawasan.

Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, 53 orang cedera dalam bentrokan dengan polisi di Yerusalem, termasuk 23 orang yang harus dirawat di rumah sakit. Katanya, kebanyakan yang cedera terkena wajah dan matanya akibat peluru yang dilapisi karet, dan kepingan dari granat kejut. Israel mengatakan, enam petugas polisinya cedera.

Sebelumnya pada Jumat, tentara Israel menembak dan menewaskan dua warga Palestina dan mencederai orang ketiga setelah laki-laki itu melancarkan tembakan terhadap sebuah pangkalan dari pasukan para-militer Polisi Perbatasan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Ini merupakan insiden terbaru dari serangkaian konfrontasi mematikan dalam minggu-minggu terakhir yang bersamaan dengan bulan suci Ramadan.

Ketegangan meningkat dalam minggu-minggu terakhir di Yerusalem timur, yang diklaim oleh kedua belah pihak, Israel dan Palestina. Pada permulaan Ramadan, Israel memblokir sebuah tempat yang ramai dikunjungi warga Palestina untuk bersosialisasi setelah mengakhiri puasa mereka. Langkah itu memicu bentrokan selama dua minggu sebelum Israel mencabut pembatasan itu. [jm/pp]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan