Berita Ketapang: Video Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Video. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Video. Tampilkan semua postingan

Mei 15, 2021

Suaranya Bikin Wow! Detik-detik Bupati Sekadau Bunyikan Karbit


BorneoTribun -- Usai menyalurkan bantuan kepada masyarakat di Desa Tanjung, bersama dengan komunitas Lawang Kuari Sedekah (Lawas).

Bupati Sekadau Aron,SH disuruh warga untuk mencoba membunyikan karbit.

Setelah karbit dihidupkan, Bupati Sekadau Aron dan orang disekitarnya kaget mendengar suara karbit yang begitu keras.

Masih penasaran, Bupati Sekadau mencoba kedua kali menghidupkan kembali karbit tersebut.

Alhasilnya, suara karbit yang kedua kalinya tidak senyaring bunyi yang pertama.

Reporter: Yakop

Mei 11, 2021

Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19, Kemenkes Tingkatkan Kesiapan Rumah Sakit


BorneoTribun Jakarta -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyiapkan langkah antisipasi terutama terkait ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, obat-obatan, dan fasilitas kesehatan lainnya, guna menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 setelah Lebaran tahun 2021.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19 yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (10/05/2021), di Jakarta.

“Lebaran sudah dekat dan tugas kami adalah mempersiapkan kondisi terburuk. Saya merasa dan berharap, insyaallah ini tidak terjadi tapi kalau toh pun terjadi peningkatan penularan, kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget dan cukup fasilitasnya,” ujarnya.

Menkes mengungkapkan, secara nasional ketersediaan tempat tidur perawatan adalah sekitar 390 ribu, dengan 70 ribu di antaranya disiapkan untuk tempat tidur isolasi pasien COVID-19. Sementara untuk ketersediaan tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) adalah sebanyak 22 ribu, dengan 7.500 di antaranya dialokasikan untuk pasien COVID-19.

“Saya hanya ingin  memberikan gambaran bahwa kapasitas rumah sakit dan ICU yang kita miliki itu masih tiga kali lebih besar daripada kapasitas tempat tidur dan ICU yang kita dedikasikan untuk COVID-19. Sekitar 70 ribu untuk tempat tidur isolasi dan 7.500 untuk ICU khusus COVID-19,” ungkapnya.

Dari alokasi yang disediakan untuk pasien COVID-19, ujar Budi, tempat tidur isolasi yang terisi adalah sebanyak  23 ribu sementara untuk ICU terisi sekitar 2.500 tempat tidur.

“Persiapan sudah kita lakukan. Saya berdoa persiapan itu tidak terpakai dan tetap menjadi kosong,” ujarnya.

Namun, Menkes mengingatkan tingkat keterisian tersebut adalah angka agregat nasional dan perlu dilihat lebih detail untuk masing-masing provinsi.

“Beberapa provinsi sebenarnya jauh lebih tinggi keterisiannya. Ini yang harus menjadi perhatian kami di pemerintah pusat, harus juga menjadi perhatian para pemerintah daerah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Budi meminta para kepala daerah, khususnya yang tingkat keterisian tempat tidur perawatan COVID-19 di daerahnya masih tinggi, untuk mewaspadai hal tersebut dan bersama mengingatkan masyarakat tentang pentingnya berdisiplin menjalankan protokol kesehatan serta memantau kesiapan rumah sakit di daerah masing-masing.

“Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur, ini adalah delapan provinsi dengan tingkat keterisian tertinggi tempat tidur isolasinya maupun tempat tidur ICU. Jadi ini yang harus waspada dan hati-hati. Kita harus bersama-sama mengingatkan, agar ini bisa kita jaga,” ujarnya.

Lebih lanjut Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, selain ketersediaan ruang perawatan pihaknya juga terus menjaga ketersediaan obat-obatan untuk penanganan COVID-19.

“Kita ada empat jenis obat penting yang kita jaga ketersediaannya. Secara nasional kita masih lebih dari cukup dan kita bisa meredistribusikan obat-obat tersebut yang kritikal ke daerah-daerah yang kurang. Jadi beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan memang kita amati stok obatnya masih belum cukup. Kita masih punya waktu sebelum Lebaran kita akan isi dengan ketersediaan obatnya,” tuturnya.

Menutup keterangan persnya, Menkes meminta agar jajaran pemerintah di daerah untuk terus memantau kesiapan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.

“Jadi ini pesannya di sini adalah tolong bantu, teman-teman dari Pemda agar bisa memonitor dan mempersiapkan rumah sakit, alat kesehatan, dokter, dan tenaga kesehatan yang di sana,” tandasnya. 

(FID/UN)

Mei 09, 2021

Video Viral Cahaya Diduga Meteor Jatuh di Langit Washington, Amerika

ILUSTRASI Meteor. (Gambar iStock)

BorneoTribun Amerika -- Video Viral mengenai penampakan Cahaya Diduga sebagai Meteor Jatuh di Langit Washington, Amerika.

Dilansir BorneoTribun dari Kompas.com terhadap beberapa video cahaya diduga meteor yang viral tersebut, merupakan kejadian di Amerika Serikat. 

Melansir dari KGW8, sebuah media lokal Oregon, video mengenai pijaran cahaya tersebut banyak disaksikan oleh masyarakat wilayah Pasifik Northwest pada Kamis (25/3/2021) malam. 

Masyarakat banyak berspekulasi bahwa cahaya tersebut adalah meteor.

Namun, Astronom Jonathan McDowell di Center for Astrophysics mengatakan, cahaya yang melesat tersebut merupakan Roket Falcon 9 yang diluncurkan oleh SpaceX pada 4 Maret 2021. 

McDowel menyebut roket SpaceX tersebut gagal membuat deorbit terbakar, yang kemudian roket masuk kembali ke atmosfer bumi setelah 22 hari di orbit. 

McDowel menyebut, roket tersebut kemungkinan puing akan jatuh dengan ukuran tidak besar dan akan terjatuh di sekitar pegunungan Rocky dekat perbatasan Kanada. 

Sementara itu, Layanan Cuaca Nasional di Portland dalam unggahan Twitternya mengatakan pihaknya telah banyak menerima laporan mengenai cahaya tersebut dan menilai pendapat McDowell benar.

Serpihan roket Adapun Dr. James Davenport, Asisten Profesor Peneliti Astronomi di Universitas Washington mengatakan roket menjadi puing-puing di sekitar 30 mil saat akan menembus atmosfer, dan menurutnya tidak akan ada potongan substansial yang akan mencapai tanah. 

Peristiwa tersebut dilaporkan dilihat oleh orang-orang di seluruh wilayah termasuk Pesisir Oregon, Salem, area metro Portland, Washington Barat Daya dan Seattle. 

Sejumlah orang juga melaporkan mereka mendengar ledakan di langit saat cahaya tersebut lewat. 

Sementara itu mengutip dari New York Times, peluncuran SpaceX dilakukan secara teratur di wilayah California , Texas dan Florida. 

Sehingga bagi sebagian orang Amerika, saat ini melihat roket tak dikenal, atau puing-puingnya, melesat di atas kepala adalah hal normal. 

Namun bagi orang-orang di Pacific Northwest, ini masih cukup aneh dan membingungkan. 

Di daerah Seattle dan Portland, tontonan pada Kamis malam tersebut ditanggapi dengan gembira dengan dijadikan lelucon meskipun sebagian kebingungan. Namun respon tersebut tak banyak yang menanggapinya dengan ketakutan. 

Seorang masyarakat dengan akun Twitter, Vince LaVecchia mencuit sembari mencolek CEO SpaceX, Elon Musk. 

“Ummm… baru saja menangkap ini terbang di atas rumah saya di SW Portland, tepat setelah pukul 9 malam waktu setempat. @Elonmusk Roketmu ?” tulisnya.

Meski demikian SpaceX maupun dari Nasa belum memberikan tanggapannya terkait penampakan cahaya tersebut.


Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan