Berita Ketapang: Vaksin Covid-19 Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan

Desember 21, 2021

BINDA Kalbar Lakukan Vaksinasi di Empat Lokasi di Kabupaten Ketapang

BINDA Kalbar Lakukan Vaksinasi di Empat Lokasi di Kabupaten Ketapang
BINDA Kalbar Lakukan Vaksinasi di Empat Lokasi di Kabupaten Ketapang. 

BORNEOTRIBUN KETAPANG – Tahap awal vaksinasi di Bulan Desember 2021 di Kabupaten Ketapang dilakukan di empat lokasi oleh 
Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Kalbar, vaksinasi dilaksanakan pada tanggal 18 dan 20 Desember 2021 dengan dihadiri ribuan masyarakat dan santri pondok pesantren. 

Kepala BINDA Kalbar, Brigjen Pol Rudy Tranggono mengungkapkan empat lokasi vaksin di Kabupaten Ketapang, yakni di Puskesmas Tumabng Titi, Kecamatan Tumbang dan PMB BD Ellina, Kecamatan Benua Kayong. 

“Kemudian dilanjutkan di Desa Pesaguan Kanan, Kecamatan Matan Hilir Selatan dan Pondok Pesantren Darul Fadilah,” ungkap Kabinda, Senin (20/12/2021) siang.

Dari empat lokasi tersebut, sambung Kabinda, vaksinasi BINDA Kalbar berhasil menyasar ratusan masyarakat dan santri. Secara keseluruhan, pelaksanaan kegiatan vaksinasi berjalan dengan tertib, aman dan lancar.

“Alhamdulillah, kegiatan vaksinasi di empat lokasi di Kabupaten Ketapang berjalan baik dan lancar. Masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin bisa terlayani dengan maksimal,” ujar Kabinda.

Selanjutnya, Kabinda memastikan pelaksanaan vaksinasi BINDA Kalbar di Kabupaten Ketapang akan terus berlanjut hingga target sasaran vaksinasi sebanyak 3000 orang tercapai.

“Mudah-mudahan target capaian vaksin di Kabupaten Ketapang bisa terealisasi maksimal sebagaimana diharapkan. Sehingga kegiatan BINDA Kalbar dapat mendorong percepatan vaksinasi di Ketapang,” harap Kabinda.

BINDA Kalbar Lakukan Vaksinasi di Empat Lokasi di Kabupaten Ketapang. 

Kabinda mengungkapkan, per 19 Desember 2021 capaian vaksinasi di Kabupaten Ketapang rata-rata 45,91 persen. Yakni, suntikan dosis pertama 219.971 atau 53,07 persen, kemudian suntikan dosis ke dua 160.615 atau 38,75 persen.

“Semoga capaian vaksinasi di Kabupaten Ketapang terus meningkat sehingga terbentuk herd immunity dan masyarakat lebih aman dari ancaman penularan Covid-19,” pungkas Kabinda.

(Lb/Jk) 

Mei 06, 2021

Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target

Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target
Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target.

BorneoTribun Sumbawa, NTB - Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, S.IK MH. optimis proses vaksinasi lansia mencapai target 100 persen sebelum hari raya idul fitri mendatang.

"Kita ditarget 100 persen dari jumlah lansia yang ada di Sumbawa, yakni sebanyak 4.910 orang," kata Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, S.IK. M.H, didampingi Kasubag Humas, AKP Sumardi, S.Sos kepada wartawan Kamis 06/05.

Hingga Hari Rabu, 05 Mei 2021, lanjutnya, dari 4.910 orang, sudah divaksin sebanyak 3.940 orang. " Sampai hari ini sudah 3.940 lansia yang sudah di vaksin", imbuhnya.

Kapolres merincikan, untuk hari ini sebanyak 548 orang lansin yang di vaksin di semua wilayah dengan total 3.940 orang yang telah divaksin atau persentase sebanyak  80,24 persen.

"Kita Optimis akan memcapai taget 100 persen sebelum hari raya idul fitri," tegasnya.

Dalam proses vaksinasi ini, melibatkan tiga pilar yakni kepala desa dan lurah serta babinsa dan bhabinkabtibmas.

"Para lansia di sumbawa sangat antusias mengikuti program vaksinasi massal ini sehingga tidak ditemukan kendala di lapangan," ungkapnya.

Menurutnya, bagi lansia yang tidak memiliki kendaraan untuk pergi ke lokasi vaksin, maka akan dijemput menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat milik petugas babinsa dan bahabinkabtibmas.

" Apabila ada yang berhalangan datang ke lokasi, maka akan dilakukan sistim door to door atau mendatangi alamat yang bersangkutan," katanya menambahkan.(Adbravo)

Mei 04, 2021

Target 200 Vaksinasi Sehari, Polsek Mataram Sediakan Mini Bus Antar Jemput Lansia

Target 200 Vaksinasi Sehari, Polsek Mataram Sediakan Mini Bus Antar Jemput Lansia
Target 200 Vaksinasi Sehari, Polsek Mataram Sediakan Mini Bus Antar Jemput Lansia.

BorneoTribun Mataram, NTB - Polsek Mataram mengerahkan upaya maksimal untuk mempercepat proses vaksinasi lansia di NTB.  Batalyon vaksinator seluruhnya dikerahkan untuk antar jemput lansia. Dalam proses penjemputan ini. Polsek Mataram menyediakan mini bus untuk antar jemput lansia yang divaksin. 

‘’Ini bagian dari upaya jemput bola. Ada mini bus yang disiapkan Polsek Mataram untuk antar Jemput lansia,’’ ungkap Kapolresta Mataram, Kombes Pol Heri Wahyudi saat turun langsung memantau kegiatan vaksinasi lansia di Polsek Mataram, Senin malam (03/04/2021). 

Upaya tersebut untuk mempercepat capaian vaksin di Kota Mataram. Karena sasaran lansia yang divaksin di Kota Mataram cukup tinggi. Jumlahnya mencapai 26 ribu lansia. Sedangkan capaian saat ini 13 ribu lebih lansia sudah divaksin dosis pertama. 

‘’Kita kerahkan semua daya dan upaya untuk mempercepat capaian vaksinasi lansia di Kota Mataram,’’ bebernya. 

Karena itu, kepolisian memaksimalkan bantuannya untuk meningkatkan jumlah lansia yang divaksin. 

Di Polsek Mataram, kegiatan vaksin lansia dilaksanakan malam hari usai melaksanakan solat tarawih. 

Polsek Mataram menargetkan 200 lansia divaksin seharinya. Petugas optimis dengan target tersebut. Tolak ukurnya adalah dengan banyaknya lansia yang datang untuk divaksin. ‘’ Ini yang datang dari tiga kelurahan di wilayah hukum Polsek Mataram. 

Selanjutnya, untuk mempercepat capaian tersebut. Heri Wahyudi meminta dukungan dan kerjasama tokoh masyarakat, Bhabinkamtibmas, kepala lingkungan, lurah dan camat  serta pemerintah daerah agar target 100 persen bisa tercapai. ‘’ Kita berupaya agar hasilnya maksimal,’’ katanya. 

Kapolsek Mataram, AKP Elyas Ericson menyampaikan, pihaknya optimis target 200 lansia sebagai peserta vaksin dalam sehari bisa tercapai. Sama halnya seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram yang memberikan paket sembako untuk peserta vaksinasi lansia. Polsek Mataram juga menyediakan paket sembako untuk lansia yang bersedia divaksin. 

‘’Ini sembako untuk lansia agar bersedia divaksin. Tadi kita dikasi target 200 peserta vaksin oleh Dinas Kesehatan,’’ terang Ericson.(Adbravo)

Pemerintah Persingkat Alur Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

Pemerintah Persingkat Alur Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
Menkes Budi G. Sadikin dan Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (03/05/2021), di Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyampaikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempersingkat alur pelaksanaan vaksinasi yang tadinya terdiri dari empat meja menjadi dua meja.

“Jadi tadi pagi sudah ditinjau Bapak Presiden di Thamrin City dan juga di Grand Indonesia, tadinya prosesnya empat meja menjadi dua meja, dan waktu tunggunya bisa 15 menit. Dengan demikian itu juga bisa mempercepat proses vaksinasi kita,” ujarnya dalam keterangan pers bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (03/05/2021), di Jakarta.

Sebelumnya, peserta vaksinasi harus melewati empat meja yaitu meja pendaftaran dan verifikasi data, penapisan kesehatan, penyuntikan vaksin, dan tahap observasi.

Tak hanya mempercepat alur vaksinasi, papar Menkes, pihaknya juga terus berupaya untuk mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi yang hingga akhir bulan April telah mencapai 20 juta suntikan.

“Selama mutasinya masih sedikit yang variant of concern (mutasi dari India, Afrika Selatan, dari Inggris), itu adalah saat yang tepat untuk kita sesegera mungkin melakukan vaksinasi untuk melindungi diri kita dan keluarga kita. Oleh karena itu, bulan Maret ini tolong didorong vaksinasinya walaupun puasa dan Lebaran karena memang sudah diizinkan,” ujarnya.

Dalam upaya menambah pasokan vaksin yang akan digunakan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi tersebut, ujar Budi G. Sadikin, Pemerintah kembali akan mendatangkan vaksin COVID-19 melalui kerja sama multilateral Fasilitas COVAX dari GAVI.

“Bulan [April] ini kita sudah kedatangan 3,8 juta vaksin AstraZeneca dari program GAVI yang gratis. Rencananya akan datang lagi sekitar 1,8 juta vaksin AstraZeneca yang gratis, sehingga totalnya ada 5,6 juta,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Menkes, dengan bahan baku vaksin Sinovac yang sudah tiba di Tanah Air, Bio Farma juga akan memproduksi sekitar 18 juta vaksin pada bulan ini.

Lebih lanjut Menkes mengungkapkan, jika pada masa awal vaksinasi diperlukan waktu sekitar 2 bulan untuk mencapai 10 juta suntikan, saat ini hanya diperlukan waktu 1 bulan untuk mencapai jumlah yang sama.

“Kita mulai dari Januari, menembus 10 juta suntikan itu tanggal 26 Maret, jadi hampir dua bulan. Sekarang satu bulan, dengan segala keterbatasan, kita tetap bisa menembus 10 juta suntikan atau sekitar 12,5 juta rakyat Indonesia sudah diberikan vaksinasi yang pertama,” ungkapnya.

Vaksin Gotong Royong

Dalam rangka mendorong percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity), selain program vaksinasi yang tengah berjalan pemerintah juga mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi dengan skema Vaksin Gotong Royong.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi dengan skema ini dilakukan berdasarkan zonasi risiko atau risiko wilayah.

“Tadi dilaporkan mengenai Vaksin Gotong Royong dan prioritas berbasis zonasi prioritas dan juga berbasis kepada perusahaan-perusahaan yang telah mendaftarkan di Kadin, dan tentunya berbasis kepada jenis industrinya, yang diutamakan padat karya,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, pekerja yang memiliki KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) ataupun KITAP (Kartu Izin Tinggal Tetap) juga dapat mengikuti skema Vaksin Gotong Royong ini. Disampaikannya, vaksin yang akan digunakan dalam skema ini adalah vaksin Sinopharm dan CanSino.

“Ada 7,5 juta [dosis vaksin] Sinopharm, itu yang sudah binding ditargetkan sampai bulan Juli, opsinya 7,5 juta. Dan ada 5 juta [dosis vaksin] CanSino yang sedang dalam proses. Kementerian Kesehatan akan menerbitkan Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) terkait harga Vaksin Gotong Royong,” pungkas Airlangga. 

(TGH/DND/UN)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan