Berita Ketapang: Tanjungpura Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Tanjungpura. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tanjungpura. Tampilkan semua postingan

Mei 21, 2021

Keluarga Besar PMII Kabupaten Ketapang Laksanakan Halal Bihalal dan Wisata Religi

Pengurus dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ketapang melaksanakan halal bihalal dan wisata religi serta berkunjung ke Makam Tanjung Pura.

BorneoTribun Ketapang - Pengurus dan para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ketapang mengadakan halal bihalal dan juga wisata religi dengan berkunjung ke Makam Tanjungpura Ketapang pada hari Kamis , 20/05/2021.

Kerajaan Tanjungpura atau Tanjompura merupakan kerajaan tertua di Kalimantan Barat yang wujud sejak abad ke-8. Kerajaan ini mengalami beberapa kali perpindahan ibu kota kerajaan, pertama kali terletak di Negeri Baru (nama desa saat ini) Kabupaten Ketapang, kemudian pindah ke Sukadana (saat ini ibu kota Kabupaten Kayong Utara) pada abad ke-14 M dan pada abad ke-15 M berubah nama menjadi Kerajaan Matan, sejak Rajanya Sorgi (Giri Kesuma) memeluk Islam. 

Kerajaan Tanjungpura menjadi bukti bahwa peradaban negeri Tanah Kayong sudah cukup maju pada masa lampau. Tanjungpura pernah menjadi provinsi Kerajaan Singhasari sebagai Bakulapura. Nama bakula berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tumbuhan tanjung (Mimusops elengi), sehingga setelah dimelayukan menjadi Tanjungpura.

Kegiatan ini diikuti oleh para kader dari Komisariat Politeknik Negeri Ketapang & Komisariat Stai Al-Haudl Ketapang, senior PMII yang terdiri dari Donatur Sahabat dan juga sahabat Yayasan Kartika Sanga.

Menurut Ketua Komisariat PMII Politeknik Negeri Ketapang sahabat M.Arifin Ilham mengatakan kegiatan ini diawali dengan titik kumpul di PCNU Ketapang dengan rangkaian kegiatan ziarah ke Makam Tanjungpura dilanjutkan membaca Surah Yasin & juga Tahlil, dan diakhir dengan diskusi santai dengan sahabat-sahabat PMII.

"Ini merupakan kegiatan pertama kali PMII Kabupaten Ketapang melakukan ziarah. Dan ini bukan sebuah bentuk pencapaian tetapi merupakan suatu hal yang luar biasa menurut saya sendiri. Karena kami keluar dari comfort zone (zona nyaman) kami, yang awalnya hanya diskusi dipantai dan sekarang Alhamdulillah bisa melakukan ziarah yang merupakan kegiatan untuk merawat dan menjaga tradisi amiliyah NU (Nahdlatul Ulama). Sebagai kader-kader NU muda sudah kawajiban kita kedepannya untuk menjaga amaliyah NU." ungkap sahabat Arifin.

Akhir dari kegiatan ini dimanfaatkan kader PMII untuk diskusi santai yang diisi oleh sahabat Hidayat selaku Ketua Yayasan Kartika Sanga dan juga sahabat Ahmad Yani yang merupakan Pembina Donatur Sahabat Ketapang.

"Disini sedikit saya sampaikan, saya kagum terhadap kader PMII Ketapang. Yang pertama yaitu kagum terhadap kekompakan kalian, yang mana kekompakan kalian yaitu dapat memicu mantan Ketua Cabang PMII turun gunung untuk mendampingi kalian dalam menggerakan kalian semua, sehingga saya lihat kemarin ikut besilaturami (lebaran) kerumah-rumah senior PMII dan sampailah hari ini juga berziarah ke makam. Artinya ini sudah luar biasa dan merupakan bentuk sejarah baru bagi kita. Yang kedua, saya berharap kembangkan lagi dengan motto PMII santun, ramah dan menyenangkan . Bawa PMII menyenangkankan ke teman-teman yang lain yang belum bergabung PMII, dan semoga PMII semakin sukses." ungkap sahabat Hidayat selaku Ketua Yayasan Kartika Sanga.

Sahabat Ahmad Yani juga menyampaikan harapan kedepannya untuk PMII Kabupaten Ketapang "Kegiatan ziarah ke Makam ini merupakan suatu tradisi yang harus kita rawat. Dan juga yang tidak kalah penting yaitu Silaturahim. Hari ini harus saya katakan bahwa pundak organisasi adalah terletak pada komisariat. Saya sudah berusaha mengkaji dan diskusi dengan Bapak Wakil Bupati Kabupaten Ketapang , Ketua Tanfidziah NU, dan juga IKA PMII bahwa memang PMII besar atau tidaknya tergantung oleh Komisariat. Dengan catatan dalam berorganisasi pertama yang harus saya katakan kita harus ikhlas. Orang berorganisasi tanpa password ikhlas maka berorganisasi itu ada ending dibelakangnya atau tujuan yang itu akan dapat menghambat karyanya sendiri. Yang kedua yaitu kompak. Maka dari ini saya minta sekarang komisariat harus bisa membuat program-program yang actual dan sifatnya tidak hanya konsep dan diskusi semata. Ada yang harus mengimplemntasikan dengan sebuah pergerakan."

“Mengutip bahasa daripada sahabat Farhan dalam sambutan kemarin, ini merupakan rangkaian kegiatan dari Yayasan Kartika Sanga yang berkerja sama dengan Donatur Sahabat Ketapang kemudian juga beserta dua komisariat dari Poltiteknik Negeri Ketapang dan juga Stai Al-Haudl Ketapang bahwa memang pesan beliau itu dari kegiatan satu ini menjadi acuan untuk kita kedepannya yaitu ber-PMII harus ikhlas dan kedua yaitu kompak. Ketika dua ini terjaga maka PMII kedepannya tidak menutup kemungkinan akan lebih baik daripada hari ini.” tambahnya.(jk)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan